NASIONAL – Tim SAR gabungan menemukan satu lagi korban meninggal dunia dalam operasi pencarian hari kelima pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. Dengan penemuan tersebut, total korban meninggal kini mencapai 10 orang.
Kepala Basarnas Manokwari, Yefri Sabaruddin, menyampaikan bahwa operasi pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan sejak bencana terjadi pada Kamis malam, 16 Mei 2025, sekitar pukul 21.00 WIT.
“Operasi SAR hari kelima hari ini menemukan satu korban, sebelumnya ada sembilan korban sudah dievakuasi,” kata Yefri saat ditemui di Manokwari, Rabu (21/5).
Dari sepuluh korban yang ditemukan, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Harun Maidodga, Yoseph Ermilianus Efrem, Porman Takaliumang, Okden Wote, Joni Rahawari, dan Oce Takaliumang.
Sementara itu, empat korban lainnya masih dalam proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Polda Papua Barat.
Menurut Yefri, pencarian akan dilanjutkan pada Kamis (22/5) karena masih ada 10 orang yang dinyatakan hilang. Dalam operasi tersebut, total 127 personel dikerahkan, terdiri dari berbagai unsur, antara lain:
12 personel Basarnas
30 personel Batalyon Infanteri 761/Kibibor Akinting
20 personel Kodim 1812/Pegunungan Arfak
23 personel Polda Papua Barat
29 personel Polres Pegunungan Arfak
10 personel BPBD Papua Barat
3 personel BPBD Pegunungan Arfak
Tak hanya itu, masyarakat setempat dan keluarga korban juga turut membantu proses pencarian.
“Operasi hari ini sudah menggunakan satu unit ekskavator dan peralatan pendukung lainnya seperti alat komunikasi dan drone untuk memetakan potensi longsor,” ungkap Yefri.
Namun demikian, pencarian hari kelima sempat dihentikan sementara sekitar pukul 14.00 WIT karena hujan deras yang membahayakan keselamatan tim di lapangan.
“Keseluruhan korban dalam peristiwa ini ada 24 orang. Empat orang selamat, sepuluh meninggal, dan sepuluh dalam pencarian,” tutup Yefri.