NASIONAL – Banjir besar melanda sejumlah kampung di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pada Selasa (27/5). Dua kampung yang paling terdampak adalah Kampung Long La’ai dan Kampung Long Ayap, dengan ketinggian air mencapai lima meter. Derasnya arus sungai dan banyaknya batang kayu yang terbawa menghambat akses darat serta menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas umum dan rumah warga.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diperoleh dari BPBD Kabupaten Berau, banjir di Kampung Long La’ai merusak berbagai fasilitas penting. Fasilitas yang terdampak antara lain satu masjid, dua gereja, satu puskesmas, satu SD, kantor kampung, posyandu, PAUD, dan dermaga.
“Sebanyak 640 jiwa yang terdiri dari 341 laki-laki dan 299 perempuan dari 212 kepala keluarga terdampak banjir di Kampung Long La’ai,” ungkap BPBD Berau dalam laporannya.
Kondisi serupa juga terjadi di Kampung Long Ayap. Ketinggian air di wilayah ini juga mencapai lima meter dan merusak dua rumah ibadah, kantor kampung lama, balai pertemuan adat (BPU adat), dan polindes. Sebanyak 237 jiwa dari 76 kepala keluarga di dua RT terdampak banjir ini.
Selain itu, di Kampung Long Ayan, tercatat sekitar 65 rumah warga, tiga rumah ibadah, dan lima fasilitas umum terkena dampak banjir. Jumlah penduduk di wilayah ini sekitar 260 jiwa. Namun, data mengenai kedalaman air dan akses jalan masih dalam proses pendalaman.
Petugas dari BPBD Kabupaten Berau bergerak cepat untuk melakukan penilaian situasi dan mengevakuasi warga di wilayah terdampak. Penanganan darurat terus dilakukan untuk meminimalkan dampak lanjutan.
Sebagai langkah antisipasi, BNPB mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengutamakan keselamatan. “Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti arahan petugas, terutama dalam proses evakuasi, dan tidak melakukan aktivitas di wilayah yang masih terdampak banjir,” terang pihak BNPB.
Banjir di Kabupaten Berau ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama di wilayah rawan seperti Kalimantan Timur.