FAKTA BANDUNG – Sebuah pabrik baterai lithium di Korea Selatan meledak dan terbakar. Dalam Peristiwa tersebut belasan karyawan dibakarkan tewas pada Senin 24 Juni 2024.
Rekaman kamera televisi di lokasi kejadian menunjukkan ledakan kecil terjadi saat petugas damkar berusaha memadamkan api. Sebagian atap pabrik ambruk.
Baca Juga: Menkominfo sebut Penyerang Server PDN Minta Tebusan Rp131 Miliar
Pabrik Aricell menyimpan sekitar 35.000 baterai di lantai dua, di mana setiap baterai diperiksa dan dikemas. Baterai dalam jumlah lebih banyak lagi disimpan di tempat lain.
Kim Jin-young, dari dinas damkar setempat, mengatakan api bermula dari serangkaian baterai yang meledak. Namun, apa pemicu ledakan tersebut masih belum diketahui.
Di lokasi terdapat sekitar 100 pekerja pada saat peristiwa itu terjadi.
Kim menjelaskan awalnya petugas kesulitan untuk memasuki lokasi disebabkan khawatir terjadi ledakan susulan.
Oleh karena api lithium justru semakin membesar apabila terkena air, petugas pemadam kebakaran harus menggunakan pasir kering, sehingga perlu waktu beberapa jam sebelum api dapat dikendalikan.
Baterai lithium berisiko meledak jika rusak atau terlalu panas. Meskipun api dapat dipadamkan, api tetap berisiko menyala kembali tiba-tiba karena reaksi kimia.
Baca Juga: Peneliti BRIN Minta Pemerintah Siapkan Antisipasi Lonjakan Lansia
Korea Selatan adalah produsen terkemuka baterai lithium, yang digunakan di banyak produk elektronik mulai dari laptop hingga kendaraan listrik.