Bengun Sepak Bola Jabar, KDM Targetkan Satu Lapangan Profesional per Kecamatan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi)/Dok. Ist

FAKTABANDUNG.ID – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meluncurkan rencana pembangunan lapangan sepak bola berstandar profesional di seluruh kecamatan dalam tiga tahun ke depan. Kebijakan ini diposisikan sebagai upaya strategis memperkuat ekosistem sepak bola daerah mulai dari level akar rumput.

Menurut Dedi, setiap kecamatan minimal harus memiliki satu lapangan sepak bola yang layak digunakan untuk latihan dan pertandingan. Hal itu disampaikan seusai berdiskusi dengan Asosiasi PSSI Kabupaten/Kota serta perwakilan klub anggota PSSI Jawa Barat di Gedung DPRD Jabar.

Dedi menegaskan pembangunan tidak boleh bergantung pada konsep stadion besar dan mahal yang kerap sulit dirawat. Pemerintah justru fokus pada kualitas lapangan, sementara tribun dan fasilitas pendukung disesuaikan kondisi lahan dan kebutuhan masyarakat.

“Jangan terlalu mewah. Yang penting lapangannya bisa dipakai. Kalau terlalu mewah, pemeliharaannya mahal dan rawan kehilangan aset,” kata gubernur yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi), dikutip redaksi, Rabu (26/11/2025).

Ia juga mengingatkan agar klub sepak bola di Jawa Barat tidak mengandalkan APBD sebagai sumber pendanaan utama. Menurutnya, pembiayaan yang bersumber dari daerah memiliki risiko hukum yang tinggi dan tidak kondusif untuk perkembangan klub.

“Tidak ada bupati yang mau dipenjara gara-gara sepak bola. Klub harus mandiri kalau mau naik liga,” tegasnya.

Selain infrastruktur, Pemprov Jabar juga menyiapkan dua pilar lain: pendidikan dan kompetisi. Pemerintah berencana membangun sekolah sepak bola berkurikulum profesional, yang ditargetkan beroperasi pada 2026. Setiap kelas akan menampung 36 siswa lintas jenjang usia dengan sistem pembinaan penuh.

Dalam aspek kompetisi, KDK mendorong agar turnamen usia dini kembali digelar secara reguler dan tidak bergantung pada Piala Soeratin saja. Aktivasi kompetisi di seluruh kelompok usia dinilai penting untuk menjaga kesinambungan pembinaan talenta muda.

KDM turut meminta Ketua DPRD Jabar sekaligus Ketua PSSI Jabar, Buky Wibawa Karya Guna, untuk memprioritaskan peningkatan prestasi sepak bola daerah.

Aspirasi Klub di Jawa Barat

Ketua Persigar Garut, Rudi Gunawan, menilai momentum ini harus dimanfaatkan untuk mengejar ketertinggalan Jawa Barat dari provinsi lain. Ia mengingatkan adanya landasan hukum nasional seperti Perpres No. 86/2021 dan Inpres No. 3/2019 yang dapat menjadi pijakan percepatan pembangunan sepak bola.

“Jawa Barat hanya punya Persib, sementara Jawa Timur punya lima klub kuat. Kita butuh ketua PSSI yang punya semangat membangun,” ujar Rudi.

Sementara itu, Ketua Klub Citeureup Raya, Dedi Cakra, menyoroti minimnya dukungan pemerintah terhadap klub lokal. Ia berharap Pemprov Jabar membuka akses hibah untuk menunjang operasional tim.

“Kalau bicara prestasi, kita memang tertinggal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami harap tim yang mewakili Jabar bisa lebih diperhatikan,” katanya.[Mut]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *