Dedikasi Hijau Ronny Lukito Diapresiasi, Terima Anugerah Kujang sebagai Simbol Pelindung Alam

Penghargaan Anugerah Kujang dari Abah Alam/ist.

FAKTABANDUNG.ID – Tokoh pegiat lingkungan sekaligus pendiri EIGER, Ronny Lukito, akan menerima Anugerah Kujang dari budayawan Jawa Barat, Adhitiya Alam Syah atau Abah Alam, pada Desember 2025 mendatang.

Anugerah ini menjadi bentuk penghormatan atas dedikasi panjang Ronny Lukito dalam menjaga kelestarian alam Indonesia melalui pendekatan ekowisata berkelanjutan. Kujang, yang secara simbolik merepresentasikan keberanian, keteguhan, dan perlindungan terhadap kehidupan, dipilih sebagai penghargaan budaya bagi sosok yang dinilai konsisten mengharmonikan nilai-nilai tradisi dengan pelestarian lingkungan.

“Penghargaan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda agar meneladani langkah konkret Ronny Lukito dalam menjaga keberlanjutan bumi,” ujar Abah Alam.

Penghargaan tersebut tidak lepas dari kiprah Ronny Lukito dalam mengembangkan EIGER Adventure Land (EAL) di Bogor — sebuah destinasi ekowisata berkonsep konservasi dan pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada keseimbangan sosial dan lingkungan.

Sejak tahap awal pembangunan, EAL telah melaksanakan program konservasi di dua wilayah utama, yakni:

1. Zona Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) seluas 253,66 hektare.

2. Lahan kritis PTPN I Regional 2 seluas 73,23 hektare.

Melalui pendekatan kolaboratif, EAL turut berperan dalam memulihkan lahan negara yang sebelumnya digarap secara ilegal oleh 83 kepala keluarga. Sebagai solusi kemanusiaan, EAL membangun 30 unit rumah relokasi, mushola, dan fasilitas PAUD, yang diapresiasi banyak pihak karena menempatkan nilai sosial sejajar dengan konservasi alam.

Dalam aspek ekologis, EAL menerapkan program pelestarian berkelanjutan yang meliputi:

  • Penanaman lebih dari 100.000 pohon dan 1,8 juta tanaman semak.
  • Adopsi 1.800 pohon di kawasan TNGGP.
  • Pembangunan 5 kolam retensi dan 120 sumur resapan.

Pemanfaatan lahan hijau hingga 90 persen dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) hanya 9 persen.

Selain itu, EIGER juga meluncurkan sejumlah inisiatif ramah lingkungan seperti Mountain & Jungle Course (MJC), Zero Waste Mountain, Ekspedisi Ekologis Black Borneo, serta EIGER Conservation Site di KidZania — yang semuanya mencerminkan komitmen korporasi terhadap tanggung jawab ekologis dan edukasi publik.

Bagi Ronny Lukito, Anugerah Kujang bukan sekadar penghargaan, melainkan amanah budaya untuk terus memperkuat gerakan konservasi nasional. Kehadirannya di tengah arus industrialisasi dan eksploitasi sumber daya menjadi simbol bahwa pelestarian alam dapat sejalan dengan kemajuan ekonomi, apabila dijalankan dengan nilai kearifan lokal dan semangat keberlanjutan.[Mutia]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *