80 Ribu Koperasi Merah Putih Diharapkan Jadi Lokomotif Ekonomi Nasional

Pramuniaga menata barang dagangan di Pojok Sembako Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). (Dok. Ist)

Faktabandung.id, NASIONAL – Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, menilai keberadaan 80 ribu koperasi desa dan kelurahan (kopdes/kel) merah putih yang baru diluncurkan pemerintah bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Esther menyebut bahwa selama ini kontribusi koperasi terhadap perekonomian Indonesia sangat kecil, yakni hanya 0,5 persen. Oleh karena itu, kehadiran koperasi di tingkat desa dan kelurahan diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi dari bawah.

“Koperasi merah putih harus jelas rule of the game dan manajemen yang baik, serta pengurus koperasi yang punya integritas. Karena banyak koperasi yang tumbang, koperasi harus bisa menjadi lokomotif perekonomian Indonesia jika hal ini dilakukan,” ujar Esther, Senin (21/7/2025),

Ia juga menekankan pentingnya pemerintah menetapkan indikator kesehatan koperasi serta aturan main yang jelas. Menurutnya, koperasi yang sehat dan terkelola dengan baik akan lebih berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Prudential law harus diciptakan agar tidak ada lagi koperasi bangkrut karena tidak jelas aturan mainnya,” tambah Esther. Ia menyarankan agar pemerintah mengadopsi prinsip kehati-hatian dalam mengatur kelembagaan koperasi agar koperasi tak hanya berkembang secara kuantitas, tetapi juga berkualitas.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan kelembagaan 80 ribu koperasi merah putih di Desa Bentangan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (21/7/2025). Peluncuran ini dilakukan langsung melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, Senin 21 Juli 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia meluncurkan kelembagaan 80.000 koperasi desa dan kelurahan merah putih,” kata Presiden Prabowo.

Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa koperasi adalah alat bagi masyarakat ekonomi lemah untuk membangun kekuatan bersama. Ia mengibaratkan koperasi seperti seikat lidi—yang satu batangnya mungkin lemah, namun menjadi kuat ketika disatukan.

Lebih jauh, Presiden menekankan bahwa koperasi menjadi mekanisme untuk menyatukan kekuatan dari berbagai elemen ekonomi kecil agar mampu membentuk kekuatan ekonomi yang lebih besar, kuat, dan mandiri.

Dengan hadirnya koperasi merah putih di seluruh desa dan kelurahan, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin merata dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *