NASIONAL – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mengimbau kepada seluruh jamaah haji asal provinsi tersebut agar secara aktif memeriksakan kondisi kesehatannya selama 21 hari setelah tiba kembali di tanah air.
“Selama 21 hari sejak kedatangan jamaah haji di debarkasi, itu dalam pantauan PPIH terutama aspek kesehatannya,” ujar Ketua PPIH Debarkasi Padang, Edison, saat menyambut kedatangan kloter 15 di Kota Padang, Rabu (8/7).
Imbauan ini disampaikan di sela kedatangan kelompok terbang (kloter) 15 yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Tanah Datar, Pasaman Barat, Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang, Pesisir Selatan, Kota Payakumbuh, Pasaman, Padang Panjang, Kabupaten Solok, Solok, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Sijunjung, Dharmasraya, Kota Pariaman, dan Kota Sawahlunto.
Edison menegaskan bahwa jika para jamaah merasakan gejala gangguan kesehatan, seperti batuk, demam, atau sesak napas, mereka diharapkan segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
“Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada jamaah yang tertular atau membawa penyakit menular seperti COVID-19 maupun MERS-CoV setelah menjalankan ibadah haji di Tanah Suci,” tambahnya.
PPIH juga bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemantauan dan edukasi kepada para jamaah. Mereka berharap para jamaah tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan meski sudah kembali ke daerah masing-masing.
Pemeriksaan kesehatan setelah ibadah haji dianggap penting karena kondisi fisik jamaah cenderung menurun akibat aktivitas padat selama berada di Arab Saudi, ditambah perbedaan cuaca yang ekstrem.















