Fakta.id, NASIONAL – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggenjot penyidikan dugaan rasuah di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Dalam pengembangan terbaru, penyidik memanggil Arief Rinaldi Norsan, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat yang juga merupakan putra dari Ria Norsan, untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Pemeriksaan tersebut dijadwalkan berlangsung hari ini, Kamis (4/12/2025), bertempat di Mapolda Kalimantan Barat. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan adanya agenda pemeriksaan terhadap politisi muda tersebut.
“AR, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat,” kata Budi kepada wartawan, Kamis (4/12/2025).
Dalami Alur Perintah dan Anggaran
Selain Arief Rinaldi, KPK juga memanggil tiga saksi lain untuk melengkapi berkas perkara korupsi proyek jalan Mempawah. Mereka adalah Emma Suhartini (ibu rumah tangga), Eddy Dwi Pribadi (Notaris), dan Istiqomah Iskandar (karyawan swasta).
Sebelumnya, penyidik juga telah memeriksa mantan sopir Bupati Mempawah bernama Abudin, serta beberapa pihak swasta lainnya. Fokus utama penyidik saat ini adalah menelusuri alur komando dan penganggaran proyek saat Ria Norsan menjabat sebagai Bupati Mempawah.
“Kita ketahui pada tempus perkara, saudara RN ini adalah Bupati Mempawah. Artinya memang kebutuhan penyidik untuk mencari keterangan-keterangan tambahan di antaranya adalah terkait dengan proses perencanaan penganggaran dari pelaksanaan proyek pembangunan jalan tersebut,” terang Budi.
Budi menjelaskan bahwa proyek pembangunan dua ruas jalan ini menggunakan tambahan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK). KPK tengah membedah proses pengajuan, Rencana Anggaran Belanja (RAB), hingga desain teknisnya.
Telusuri Aliran Fee Proyek
Penyidik KPK menaruh perhatian khusus pada dugaan adanya intervensi kepala daerah dalam pelaksanaan proyek di Dinas PUPR tersebut. Hal ini mencakup penelusuran aliran dana atau fee yang diduga mengalir ke sejumlah pihak.
“Nah itu kan didalami, itu kan di alur perintah sama alur uang, alur perintahnya ini seperti apa. Alur perintah tentunya dari kepala daerah ya kan, bupati ya sebagai pemangku atau yang punya proyek gitu ya,” ungkap Budi.
“Di mana proyek itu kan di dinas PUPR gitu kan, alur perintah itu seperti apa gitu ya, nah termasuk nanti ketika proyek itu dilaksanakan ada fee-fee proyek, itu mengalirnya ke siapa saja nah itu yang ditelusuri sama penyidik,” imbuhnya.
Ria Norsan Sempat Diperiksa dan Digeledah
Sebelum memanggil sang anak, KPK telah lebih dulu memeriksa Ria Norsan dan menggeledah kediamannya. Dalam penggeledahan tersebut, Ria Norsan sempat memberikan klarifikasi terkait koper yang dibawa penyidik, yang menurutnya hanya berisi pakaian bekas.
“Itu yang diambil itu koper kosong. Koper itu kemarin isinya pakaian bekas. Mau disedekahkan. Setelah disedekahkan, kopernya itu kosong. Jadi dipindahkan ke ruang sebelah sana karena di rumah itu sudah banyak. Kemarin diambil,” kata Norsan beberapa waktu lalu.
Hingga kini, KPK telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus korupsi proyek jalan Mempawah, namun identitas lengkap mereka belum diumumkan secara resmi ke publik.















