Faktabandung.id, NASIONAL – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku prihatin atas musibah kebakaran yang menimpa rumah milik hakim Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, Khamozaro Waruwu. Peristiwa ini terjadi di kompleks Taman Harapan Indah, Medan Selayang, Medan, pada 4 November 2025.
Perhatian KPK tertuju pada insiden ini lantaran Hakim Khamozaro Waruwu diketahui sedang menangani perkara korupsi yang berasal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Sumatera Utara.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyampaikan sikap resmi lembaga.
“Tentu kami turut prihatin dengan kejadian terbakarnya rumah hakim yang menangani perkara tangkap tangan di Sumatera Utara, perkara yang ditangani oleh KPK,” ujar Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Asep mengatakan bahwa KPK saat ini sudah memonitor penanganan penyidikan kebakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu tersebut yang kini ditangani oleh Polda Sumut.
Pihak KPK menegaskan mendukung penuh upaya kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti dari kebakaran ini.
“Ya kami mendukung upaya penyelidikan dan penyidikan yang tentunya dilakukan oleh pihak kepolisian. Semoga bisa terbuka ya kejadiannya kenapa atau penyebabnya apa,” katanya.
Oleh sebab itu, Asep menyatakan KPK saat ini dalam posisi menunggu hasil perkembangan pengusutan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara.
“Kami juga sama-sama menunggu, dan memberikan kesempatan kepada Kepolisian, tentunya aparat penegak hukum, untuk melakukan investigasi terkait masalah tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, Rumah Hakim Khamozaro Waruwu terbakar pada 4 November 2025 sekitar pukul 10.40 WIB. Peristiwa itu terjadi saat sang hakim sedang memimpin sidang di Pengadilan Negeri Medan.
Khamozaro mengetahui rumahnya terbakar setelah dihubungi tetangga melalui telepon, tetapi saat itu dia tidak sempat menjawab panggilan karena sedang memimpin sidang.
Kejadian ini semakin menjadi sorotan setelah Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (PP Ikahi) pada 6 November 2025 mengungkapkan bahwa Khamozaro sempat mendapatkan teror via telepon sebelum rumahnya terbakar.















