Faktabandung.id, NASIONAL – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengumumkan penyaluran 26.000 unit rumah subsidi yang dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di berbagai wilayah Indonesia.
Penyerahan kunci dilakukan secara langsung untuk 200 keluarga, sementara sisanya dilakukan secara daring. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan setiap warga negara memiliki akses ke tempat tinggal yang layak.
Dalam acara Akad Massal 26.000 KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, mengungkapkan rasa bangganya terhadap para penerima.
“Yang membuat kita bangga, penerima rumah ini adalah wajah-wajah pejuang kehidupan sehari-hari, tukang becak, asisten rumah tangga, pengemudi ojek online, saudara-saudara kita yang tunanetra, satpam, sopir, dan pekerja imigran,” katanya.
Ara menambahkan bahwa para pekerja ini adalah tulang punggung bangsa, dan melalui program ini, negara hadir untuk memberikan dukungan nyata. Selain penyerahan rumah secara massal, pemerintah juga memberikan lima unit rumah bagi keluarga pekerja yang gugur dalam tugas, termasuk almarhum Affan, seorang pengemudi ojek online di Makassar.
Program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan bangunan fisik, tetapi juga membawa harapan dan perlindungan bagi mereka yang membutuhkan. “Pembangunan perumahan tidak hanya menghadirkan rumah, tetapi juga memberi harapan dan perlindungan bagi rakyat yang membutuhkan,” ujar Ara.
Sejalan dengan hal tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa sektor perumahan memiliki peran strategis sebagai motor pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan adanya program ini, pemerintah tidak hanya meningkatkan kesejahteraan sosial, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi melalui pembangunan infrastruktur perumahan. Ini adalah langkah konkret pemerintah dalam memastikan ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi perekonomian.