Faktabandung.id, NASIONAL – Perum Bulog memastikan beras yang disalurkan ke masyarakat, baik untuk bantuan pangan maupun program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dalam kondisi baik dan tidak ada yang rusak. Hal ini disampaikan untuk menepis isu yang beredar terkait kualitas beras Bulog.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, tidak menampik kemungkinan adanya kerusakan pada stok beras di gudang. Namun, ia menegaskan bahwa beras yang disalurkan adalah yang terbaik.
“Yang namanya gudang, enggak mungkin ada yang 100 persen tidak rusak,” ujarnya di Jakarta.
Rizal menjelaskan bahwa Bulog memastikan beras layak konsumsi melalui berbagai upaya pemeliharaan. Pemeliharaan ini dilakukan secara berkala dan berjenjang, mulai dari harian, mingguan, bulanan, hingga semesteran. Selain itu, Bulog juga menerapkan sistem first in, first out (FIFO) dan first expired, first out (FEFO) untuk menjaga rotasi stok agar selalu segar.
Jika ditemukan penurunan kualitas, Bulog segera melakukan langkah perbaikan.
“Kita jamin beras-beras kita ini betul-betul sehat, bersih, tidak berkutu dan tidak berkuman,” kata Rizal.
Terkait keluhan sebagian masyarakat mengenai beras SPHP dan bantuan yang dinilai kering atau pera, Rizal menyatakan bahwa hal itu disebabkan oleh varietas padi saat penanaman. Untuk menyesuaikan dengan selera pasar, Bulog mendapat izin untuk melakukan pencampuran ( mixing) beras.
“Karena kita kan harus mengikuti seleranya pasar. Pasarnya sukanya yang pulen, berarti kita harus campur dengan yang pulen. Pasar di Sumatera sukanya pera, oh berarti campur dengan banyakin yang peranya,” jelas Rizal. Dengan strategi ini, Bulog memastikan beras layak konsumsi yang disalurkan sesuai dengan preferensi konsumen di berbagai daerah.