Fakta.id, NASIONAL – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis laporan harian mengenai situasi kebencanaan di tanah air.
Dalam periode pemantauan 30 Agustus hingga 31 Agustus 2025, tercatat sebanyak 28 kejadian bencana, dengan 18 di antaranya berdampak signifikan.
Rentetan peristiwa ini mencakup banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), hingga erupsi gunung api yang tersebar di berbagai provinsi.
Dominasi Bencana Hidrometeorologi: Banjir dan Longsor
Bencana banjir dan tanah longsor masih mendominasi laporan kali ini, berdampak pada ribuan keluarga di berbagai wilayah. Berikut rinciannya:
- Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur: Tanah longsor berdampak pada 11 KK dan merusak 9 unit rumah. BPBD setempat masih terus melakukan penanganan.
- Kabupaten Seluma, Bengkulu: Banjir merendam 106 unit rumah, membuat 106 KK terdampak.
- Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah: Sebanyak 60 KK terdampak banjir akibat luapan Sungai Tindaki. Satu KK dilaporkan mengungsi.
- Kota Depok, Jawa Barat: Banjir sempat melanda dan berdampak pada 90 KK. Saat ini, kondisi dilaporkan sudah surut.
- Kota Bandar Lampung, Lampung: Banjir meluas dan berdampak pada 1.271 KK. Warga kini fokus melakukan pembersihan lumpur pascabanjir.
- Kabupaten Tanggamus, Lampung: Banjir merendam 300 rumah dan memaksa 200 jiwa mengungsi. Banjir dilaporkan belum surut di Desa Negara Batin dan Desa Soponyono.
- Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara: Sebanyak 34 KK terdampak banjir yang kini sudah mulai surut.
Ancaman Karhutla di Sejumlah Provinsi
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga menjadi sorotan serius dengan total ribuan hektare lahan hangus di beberapa provinsi. Sejumlah daerah bahkan telah menetapkan status siaga darurat.
- Aceh: Karhutla terjadi di Kabupaten Aceh Besar (13 hektare) dan Aceh Selatan (77 hektare). Api di kedua lokasi dilaporkan telah berhasil dikendalikan.
- Sumatera Selatan: Sejak awal tahun, total 1.416,94 hektare lahan telah terbakar. Status siaga darurat berlaku hingga 30 November 2025.
- Kalimantan Barat: Lahan seluas ±11.258 hektare terbakar sejak Januari, memakan dua korban jiwa.
- Kalimantan Tengah & Selatan: Karhutla membakar masing-masing ±684 hektare dan 438 hektare lahan.
- Riau & Jambi: Provinsi Riau mencatat 1.834 hektare lahan terbakar, sementara Jambi mencatat 448 hektare.
Erupsi Gunung, Kekeringan, hingga Angin Kencang
Di luar banjir dan karhutla, bencana geologi dan klimatologi lainnya turut memberikan dampak signifikan.
- Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, NTT: Dampak erupsi masih sangat terasa, dengan laporan 10 korban jiwa dan 3.179 jiwa (823 KK) terpaksa mengungsi.
- Kekeringan di Klaten, Jawa Tengah: Sebanyak 8.553 jiwa dari 2.432 KK terdampak kekeringan. BPBD telah menyalurkan puluhan ribu liter air bersih.
- Angin Kencang di Bogor, Jawa Barat: Peristiwa ini berdampak pada 92 jiwa (22 KK) dan merusak 20 rumah.
Menanggapi berbagai kejadian bencana alam di Indonesia ini, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto memberikan arahan tegas kepada seluruh jajaran di lapangan.
“Pentingnya mengutamakan keselamatan warga serta memastikan langkah-langkah penanganan dilakukan cepat, tepat, dan terkoordinasi.”
BNPB bersama pemerintah daerah dan instansi terkait terus memonitor situasi dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi.