Faktabandung.id, NASIONAL – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Permintaan maaf ini menyusul undangan terhadap akademisi asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, yang diketahui memiliki latar belakang dan pandangan pro-zionis.
Gus Yahya, sapaan akrabnya, mengakui bahwa undangan tersebut merupakan sebuah kekhilafan yang disebabkan oleh kurangnya ketelitian dalam proses seleksi narasumber.
“Saya mohon maaf atas kekhilafan dalam mengundang Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya. Hal ini terjadi semata-mata karena kekurangcermatan saya dalam melakukan seleksi dan mengundang narasumber,” ujar Gus Yahya di Jakarta, Kamis.
Di tengah kontroversi tersebut, Gus Yahya menegaskan bahwa sikap dan posisi PBNU terhadap perjuangan rakyat Palestina tidak pernah bergeser sedikit pun. Ia kembali menekankan komitmen penuh organisasi dalam memberikan dukungan untuk Palestina agar meraih kemerdekaan.
“PBNU mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memiliki negara yang merdeka dan berdaulat,” tegasnya.
Lebih dari itu, PBNU juga secara lantang dan tegas mengutuk segala bentuk tindakan kekerasan brutal yang terus dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap warga sipil di Gaza.
“Saya dan PBNU mengutuk tindakan-tindakan genocidal yang brutal yang dilakukan oleh pemerintah Israel di Gaza,” kata Gus Yahya.
Kontroversi mengenai Peter Berkowitz mencuat setelah ia mengisi sebuah acara di Universitas Indonesia. Publik melayangkan protes keras karena rekam jejaknya yang sangat vokal membela tindakan Israel sebagai hak membela diri, bahkan hingga mengusulkan pemindahan warga Gaza ke wilayah Sinai, Mesir.
Terkait PBNU, Berkowitz diundang untuk menjadi salah satu narasumber dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU). Program ini merupakan kaderisasi tingkat tertinggi PBNU yang dirancang untuk mencetak pemimpin masa depan NU dengan wawasan geopolitik global.
Sebagai penutup, Gus Yahya menyerukan kepada seluruh pihak, baik nasional maupun internasional, untuk bekerja sama menghentikan genosida di Gaza. PBNU akan terus berada di garda depan dalam menyuarakan perdamaian yang adil dan berkelanjutan serta memastikan dukungan untuk Palestina tetap menjadi prioritas.















