NASIONAL – Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) kembali menyerahkan kawasan hutan yang berhasil dikuasai kembali kepada negara. Penyerahan Tahap III dilakukan kepada PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) seluas 394.547,29 hektare, dan dilaksanakan pada Rabu, 9 Juli 2025, di Aula Lantai 11 Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta.
Acara ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Pengarah Satgas PKH Sjafrie Sjamsoeddin, Jaksa Agung ST Burhanuddin sebagai Wakil Ketua Pengarah 1, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, serta Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Dalam laporannya, Ketua Satgas PKH sekaligus Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Febrie Adriansyah menyampaikan bahwa ini adalah penyerahan lanjutan setelah dua tahap sebelumnya, yaitu:
Tahap I (10 Maret 2025): 221.868,42 hektare dari Duta Palma Group
Tahap II (26 Maret 2025): 216.997,75 hektare dari 109 perusahaan
Dengan tambahan tahap III, total lahan yang sudah diserahkan mencapai 833.413,46 hektare.
Febrie juga mengungkapkan bahwa sejak Satgas PKH dibentuk, kawasan hutan yang berhasil dikuasai kembali telah mencapai total 2.092.393,53 hektare. Lahan tersebut tersebar dalam dua tahap besar:
Tahap I (Februari–Maret 2025): 1.019.000 hektare di 9 provinsi dan 369 perusahaan
Tahap II (April–Juni 2025): 1.072.782,22 hektare di 12 provinsi dan 315 perusahaan
Adapun untuk tahap III kali ini, lahan berasal dari 232 perusahaan di Kalimantan Tengah, Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.
Tak hanya kawasan industri, Satgas PKH juga melakukan penertiban di area konservasi. Dua lokasi penting yang menjadi fokus adalah:
Taman Nasional Tesso Nilo (Riau):
Sebanyak ±81.793 hektare berhasil dikuasai kembali. Namun, tantangan yang dihadapi mencakup keberadaan Sertifikat Hak Milik (SHM) ilegal, kebutuhan relokasi penduduk secara humanis, dan penolakan sebagian masyarakat.Taman Nasional Kerinci Seblat (Jambi):
Satgas berhasil mengembalikan 101.105 hektare untuk menjaga situs warisan dunia versi UNESCO.
JAM-Pidsus Febrie Adriansyah menegaskan pentingnya kerja sama lintas lembaga dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia. “Melalui kerja bersama dan langkah terpadu, kita wujudkan masa depan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan lestari,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa hutan adalah anugerah Tuhan yang harus dikelola demi kemakmuran rakyat. Apresiasi pun diberikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam misi besar ini.















