NASIONAL – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggulirkan Program Listrik Desa (Lisdes) untuk memberikan akses listrik kepada sekitar 780 ribu rumah tangga di berbagai wilayah Indonesia. Program ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan pemerataan energi dan meningkatkan rasio elektrifikasi nasional.
“Masih ada sekitar 780 ribu saudara kita, rumah tangga, yang belum mendapatkan akses listrik,” ungkap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu, saat acara Diseminasi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) di Jakarta, Senin.
Jisman menegaskan bahwa Program Listrik Desa akan menjadi solusi dalam pemerataan akses listrik di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Program ini dirancang oleh Kementerian ESDM bersama PT PLN dan akan dilaksanakan secara bertahap pada periode 2025 hingga 2029.
Dalam pelaksanaannya, pemetaan kebutuhan listrik dilakukan hingga ke tingkat dusun dan klaster perumahan, tidak terbatas pada skala desa saja. Program ini menargetkan elektrifikasi untuk 10.068 desa atau dusun, mencakup sekitar 783.451 pelanggan, dengan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas total 394,157 kW/kWp.
“Ini sangat penting, karena sudah hampir 80 tahun Indonesia merdeka, masih ada saudara kita yang belum menikmati listrik,” ujar Jisman menekankan urgensi program ini.
Untuk merealisasikan program Listrik Desa, pemerintah memerlukan anggaran sekitar Rp50 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur pembangkit dan jaringan listrik, serta penyambungan listrik ke rumah tangga yang belum teraliri listrik.
Jisman juga menyoroti pentingnya pemberian subsidi listrik bagi masyarakat di wilayah 3T, agar keadilan akses energi benar-benar dapat dirasakan seluruh warga. “Ada di daerah 3T yang berhak atas subsidi,” tambahnya.
Program ini juga menetapkan target elektrifikasi untuk 5.758 desa yang belum memiliki jaringan listrik sama sekali. Pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit dengan kapasitas 394 MW dan penyambungan listrik ke sekitar 780 ribu rumah tangga, sehingga mereka bisa menikmati listrik selama 24 jam penuh setiap hari.