FAKTA GRUP – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menyoroti tantangan dakwah yang dihadapi oleh warga NU, khususnya pengurus yang terlibat langsung dalam dakwah digital.
Gus Yahya mengungkapkan bahwa revolusi teknologi informasi dan platform komunikasi masyarakat telah menjadi kejutan besar bagi kalangan NU, yang selama ini belum begitu serius mengembangkan potensi dunia digital.
“Revolusi teknologi informasi dan platform digital komunikasi masyarakat memang menjadi kejutan besar, khususnya bagi kalangan Nahdlatul Ulama, karena datangnya begitu tiba-tiba,” ujar Gus Yahya di lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta.
Gus Yahya menyadari bahwa perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap dakwah, dengan industri digital yang kini memberikan keuntungan besar bagi mereka yang menguasainya.
“Ini merupakan tantangan besar, karena pihak lain sudah besar bahkan telah masuk ke dalam pola pikir industri, yang bagi kita masih minus,” kata Gus Yahya, menggarisbawahi pentingnya adaptasi agar NU tidak tertinggal.
Sebagai langkah untuk mengatasi tantangan ini, Gus Yahya mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan berbagai tokoh yang menggeluti bidang digital dan mampu mengelolanya menjadi sebuah industri. Hal ini memberikan harapan agar dakwah NU dapat dikembangkan lebih lanjut dalam konteks digital.
Lebih jauh, Gus Yahya menjelaskan bahwa dakwah saat ini harus lebih berfokus pada public exposure dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menjangkau lebih banyak orang, khususnya generasi muda yang lebih banyak menghabiskan waktunya di dunia maya. Ia menekankan bahwa dakwah kini harus berbicara tentang “terpaan publik”, agar pesan Islam yang disampaikan dapat dirasakan dan diterima oleh masyarakat luas.
“Kalau kita paham makna dakwah yang hakiki, sekarang sudah berubah persepsi mengenai dakwah. Maka sekarang kita harus berpikir tentang target dakwah yang sebetulnya lebih banyak pada mauidzah hasanah atau lebih umum lagi terpaan publik,” jelas Gus Yahya.
Di akhir pernyataannya, Gus Yahya menegaskan bahwa perubahan dalam dakwah bukan hanya soal teknologi, melainkan tentang cara umat Islam memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyampaikan pesan Islam yang relevan dengan kehidupan masyarakat modern.
Acara tersebut menjadi ajang refleksi bagi para pegiat dakwah digital NU untuk bersama-sama beradaptasi dan meningkatkan kualitas dakwah di era digital yang semakin berkembang pesat.